Mengurangi Kecemasan Sosial dan Meningkatkan Hubungan Sosial


Mengurangi Kecemasan Sosial dan Meningkatkan Hubungan Sosial-Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini berbentuk kelompok. 

Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut juga dengan zoon politicon.Istilah manusia sebagi zoon politicon pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles yang artinya manusia sebagai binatang politik. Manusia sebagai insan politik atau dalam istilah yang lebih populer manusia sebagi zoon politicon, mengandung makna bahwa manusia memiliki kemampuan untuk hidup berkelompok dengan manusia yang lain dalam suatu organisasi yang teratur, sistematis dan memiliki tujuan yang jelas. 

Manusia selalu berkelompok dalam hidupnya. Berkelompok dalam kehidupan manusia adalah suatu kebutuhan, bahkan bertujuan. Tujuan manusia berkelompok adalah untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya. Apapun bentuk kelompoknya, disadari atau tidak, manusia berkelompok mempunyai tujuan meningkatkan kebahagiaan hidupnya. 

Melalui kelompok manusia bisa memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya, bahkan bisa dikatakan kebahagiaan dan keberdayaan hidup manusia hanya bisa dipenuhi dengan cara berkelompok. Namun tidak jarang sering sekali kita temui orang yang merasa kesulitan dalam melakukan hal itu, karena memang mereka merasa takut, cemas, kurang percaya diri untuk berinteraksi atau berhubungan komunikasi dengan orang lain. 

Jika Anda mengalami hal seperti itu, berarti Anda sedang terkena gangguan Kecemasan Sosial. Gangguan kecemasan sosial adalah gangguan kesehatan mental kronis yang ditandai dengan kecemasan dan pemahaman diri sendiri yang berlebihan terhadap situasi sosial sehari-hari. 

Gangguan kecemasan sosial dikenal juga dengan fobia sosial dan merupakan salah satu jenis fobia yang paling sering diderita orang. Kondisi ini seringkali memengaruhi rasa percaya diri, hubungan dengan orang lain, serta menurunkan produktivitas kerja ataupun prestasi sekolah. 

Gangguan kecemasan sosial bisa dialami untuk satu situasi tertentu, misalnya takut berbicara atau tampil di depan umum, serta takut setiap kali bersama orang lain. Kondisi ini dapat menjadi parah hingga orang yang mengalami tidak mau pergi bekerja atau bersekolah lagi. Di sisi lain juga akan semakin sulit berinteraksi dengan orang lain. Jika Anda mengalami hal seperti itu maka Anda harus mengetahui gejala dan penyebabnya dan harus segera mengakhirinya. 

Sebenarnya, penderita gangguan kecemasan sosial menyadari bahwa mereka memiliki suatu gangguan, namun mereka tidak mampu mengatasinya meskipun telah berusaha. Banyak  penderita yang berusaha mengobatinya sendiri dengan cara  minum alkohol atau mengonsumsi obat-obatan. Hal tersebut justru berisiko menimbulkan kecanduan. 

Sebenarnya, kondisi ini dapat diatasi dengan konseling psikologi yang dipadukan dengan psikoterapi guna mengembalikan kepercayaan diri dan meningkatkan kemampuan penderita berinteraksi dengan orang lain.

Gejala Gangguan Kecemasan Sosial

Gejala gangguan sosial dapat berubah seiring berjalannya waktu. Gejala biasanya muncul saat orang yang mengalami menghadapi tekanan atau tuntutan tertentu. Gejala yang timbul dapat berupa:

Gejala fisik meliputi :

•    Wajah memerah karena malu
•    Mengeluarkan banyak keringat, gemetar
•    Menunjukkan postur tubuh yang kaku
•    Bicara terlalu pelan
•    Otot menjadi tegang
•    Menghindari kontak mata
•    Denyut jantung menjadi cepat
•    Kesulitan bernapas
•    Mual atau gangguan pada perut
•    Pusing


Gejala sikap dan emosi, meliputi :

•    Merasa takut terlihat gelisah, takut diperhatikan orang, dan takut mempermalukan diri sendiri
•    Selalu menduga terjadinya konsekuensi terburuk ketika berada di situasi sosial berdasarkan pengalaman pribadi
•    Menghabiskan waktu untuk menganalisis penampilan dan mencari-cari kelemahan diri saat berinteraksi dengan orang lain
•    Gelisah menunggu karena takut menghadapi suatu kegiatan atau kejadian
•    Menghindari interaksi dengan orang lain atau orang asing, termasuk menolak untuk hadir dalam pesta atau pertemuan sosial

Penyebab Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan sosial dapat terjadi karena perpaduan sejumlah faktor, di antaranya:

•    Lingkungan. Gangguan kecemasan sosial merupakan sikap yang dapat dipelajari. Artinya, sikap ini dapat berkembang pada diri seseorang setelah melihat sikap cemas pada orang lain. Selain itu, orang yang mengalami gangguan kecemasan sosial umumnya dibesarkan oleh orang tua yang terlalu mengekang dan mengontrol anaknya.
•    Keturunan. Gangguan fobia sosial cenderung terjadi secara turun-temurun di dalam keluarga. Namun, tidak bisa dipastikan apakah hal ini disebabkan oleh faktor genetik atau lebih cenderung merupakan sikap yang dipelajari berdasarkan pengalaman orang lain.
•    Struktur Otak. Respon takut sangat dipengaruhi oleh struktur dalam otak yang bernama amygdala. Saat amygdala terlalu aktif karena kecemasan menghadapi situasi sosial, maka respon pada takut akan bertambah besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar